LOVE LIGHT PART 13 (END)

LOVE LIGHT PART 13 (END)

wedding

Author : Yuki

Main Cast : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye

Cast : Bae Suzy, Kim Myung Soo, Lee Seung Gi, Han Hyo Joo, Im Yoona, Kim Ki Bum, Seo Hyun

Genre : Romance

Rating : PG 16

Disklaimer : cerita FF ini murni hasil sebuah pemikiran. Author hanya meminjam nama-nama diatas untuk keperluan cerita. Maaf kalau ada nama yg author buat tidak sesuai atau tidak berkenan di hati readers. Author sekali lagi hanya menggunakan namanya untuk keperluan cerita.

*****

“Mwo?” Pekik Shin Hye dan Seo Hyun bersamaan.

“Yong Hwa resmi tidak mengajar lagi terhitung hari ini” ucap kepala sekolah.

“Apakah anda tau dimana Yong Hwa mengajar?” Tanya Seo Hyun

“Molla, coba kalian tanyakan saja kepada Suzy. Ah, aku ada urusan lain. Permisi” pamit kepala sekolah.

“Aku akan kekelas Suzy. Eonni tidak perlu ikut” ucap Seo Hyun ketus lalu meninggalkan Shin Hye sendiri.

“Aish, yeoja itu” umpat Shin Hye.

Seo Hyun berjalan menuju kelas Suzy, ketika ia melihat Suzy sedang mengobrol dengan Myung Soo, Seo Hyun segera menghampirinya.

“Anyeong Suzy-ya” sapa Seo Hyun ramah. Suzy menoleh dan langsung menghela nafasnya begitu melihat Seo Hyun.

“Anyeong” jawab Suzy datar.

“Oppa-mu menghilang, kau tau dia kemana?” Tanya Seo Hyun

“Oppa memang sudah bilang akan pergi sejak minggu lalu padaku, tapi aku tidak tau kemana” jawab Suzy

“Jadi kau sudah tau sejak lama? Dan kau tidak memberitahuku?” Seo Hyun mencengkram kerah Suzy

“Yya! Noona. Lepaskan kerahnya.” Myung Soo menepis lengan Seo Hyun dari Suzy

“Memangnya eonni siapa aku sampai harus kuberitahu? Oppa pergi karena kalian, dia tidak ingin bertunangan denganmu, ia bukan robot, oppa punya perasaan juga. Ia ingin bersama wanita yang memang ia cintai” ucap Suzy ketus.

“Kau tau kan aku ini adalah calon tunangan oppa-mu yang direstui haelmoni. Jadi suka atau tidak suka kau dan oppa harus menerimaku” ucap Seo Hyun

“Kau bahkan tidak pantas bersanding dengan oppa ku. Wanita munafik sepertimu..”

PLAK

Belum sempat Suzy menyelesaikan kalimatnya, Seo Hyun menamparnya keras dipipi sampai bibirnya berdarah. Suzy tersenyum sinis.

“Yya! Seo Hyun, Cukup! Pergilah, ini sekolah, tempat belajar bukan tempat membicarakan masalah pribadi.” Ucap Shin Hye yang baru datang. Seo Hyun tersenyum sinis kepada mereka lalu meninggalkan mereka.

“Suzy-ya gwenchana?” Tanya Myung Soo. Suzy hanya mengangguk.

“Bawa dia ke UKS Myung Soo-ya. Aku akan mengajar dahulu, setelah selesai, cepat kembali ke kelas. Arrasseo?” Ucap Shin Hye.

“Arrasseo songsaengnim” Myung Soo merangkul Suzy menuju ke UKS.

Suzy duduk di tempat tidur sementara Myung Soo mencari obat-obatan.

“UKS ini kembali sepi, belum ada dokter jaga pengganti dr.Shi Yoon” ucap Myung Soo. Ia kembali kedekat Suzy dengan kapas dan obat merah, lalu mengoleskan obatnya ke bibir Suzy.

“Memangnya kau benar-benar tidak tau dimana Yong Hwa songsaengnim?” Tanya Myung Soo.

“Tentu saja aku tau, tapi aku tidak akan memberitahukannya pada mereka. Oppa ingin sendiri saat ini” jawa Suzy. Myung Soo mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Masih perih?” Tanya Myung Soo. Suzy menggeleng lalu menyandarkan kepalanya di dada Myung Soo.

“Kedua oppa-ku meninggalkanku, aku tidak ada oppa lagi” ucap Suzy sedih.

“Aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan berusaha menjagamu seperti mereka” janji Myung Soo.

“Gomawo” Suzy mencium pipi Myung Soo

“Eh?” Wajah Myung Soo memerah karenanya.

“Kajja, kita kembali ke kelas” ajak Suzy. Ia lalu berdiri dan beranjak keluar, tetapi lengan Myung Soo menahannya. Ia membalikkan tubuh Suzy dan menciumnya tepat di bibirnya.

*****

Shin Hye berjalan menuju halte bis. Ketika akan menaiki bis, Suzy memanggilnya. Suzy memberikannya kotak yang dibungkus rapi.

“Ini apa?” Tanya Shin Hye

“Songsaengnim buka saja sendiri, itu dari oppa. Aku pulang duluan ya” Suzy kemudian kembali menaiki motor Myung Soo.

Sesampainya dirumah, Shin Hye segera masuk kedalam kamar dan membuka kotak tersebut. Ia melihat sebuah kalung dan sebuah surat. Ia membaca suratnya.

“Anyeong Shin Hye.

Jika kau membaca surat ini, berarti aku sudah tidak berada di Seoul. Aku terpaksa melakukan ini karena aku tidak mau terus dijadikan robot. Aku ini pria kan? Mianhe, kali ini aku sungguh-sungguh marah kepadamu, kau ikut-ikutan memintaku melakukan sesuatu yang tidak aku suka.

Mudah-mudahan kepergianku ini membuat kalian sadar, bahwa aku, Jung Yong Hwa juga manusia yang ingin menentukan kebahagiaannya sendiri. Aku tidak ingin mengalir sampai kelautan seperti air sungai Han, aku ingin melawan derasnya arus. Karna inilah hidup.

Aku tau, hidup itu butuh tanggungjawab, maka dengan pergi pun aku siap mempertanggungjawabkan pilihanku ini.

Mulai sekarang, aku titipkan nenek kepadamu. Tolong berikan surat ini kepadanya juga. Kau tidak bersalah dalam masalahku, akulah yang dulu mengancammu supaya tidak buka suara.

Jaga diri baik-baik dan hiduplah dengan baik.

Jung Yong Hwa”

Shin Hye menitikkan air matanya.

“Mianhe, aku tidak bermaksud menjadikanmu robot. Aku tidak bermaksud melukai perasaanmu. Yong Hwa-ya, kau kemana?” Isak Shin Hye

*****

Seo Hyun memasuki rumah Jung. Ia segera menghampiri haelmoni yang sedang menonton TV.

“Haelmoni, aku tidak menemukan oppa dimanapun. Aku yakin Shin Hye eonni yang menghasutnya” ucap Seo Hyun

“Kurasa tidak seperti itu” jawab haelmoni

“Wae?”

“Karena kemarahanku, aku lupa bahwa aku lebih dulu mengenal Shin Hye daripada Yong Hwa mengenalnya. Shin Hye bukan tipe orang yang seperti itu. Seharusnya aku tidak memisahkan mereka” ucap haelmoni. Seo Hyun mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan haelmoni.

“Haelmoni, aku datang berkunjung” ucap Shin Hye dari depan pintu sambil mengetuk pintunya.

“Ah, baru diomongkan, dia sudah datang” ucap haelmoni. Ia lalu membuka pintu dan mempersilakan Shin Hye masuk kedalam. Melihat Shin Hye, Seo Hyun yang sebal langsung meninggalkan rumah.

“Aku membawakan sup untukmu” ucap Shin Hye

“Eh? Kenapa tiba-tiba membawakan sup?” Tanya haelmoni heran.

“Yong Hwa memintaku menjagamu, jadi aku harus memastikan kau makan dan tetap sehat” jawab Shin Hye.

“Jadi kau tau dimana Yong Hwa?” Tanya haelmoni semangat.

“Aniyo, aku juga tidak tau. Tapi Yong Hwa memintaku menyerahkan surat ini kepada haelmoni setelah aku membacanya” ucap Shin Hye seraya memberikan surat Yong Hwa. Haelmoni membaca suratnya lalu menitikkan air matanya.

“Aku bukan nenek yang baik. Aku tidak sadar apa yang kulakukan membuatnya menjadi seperti robot” ucap haelmoni sedih.

“Yong Hwa pasti mengerti haelmoni hanya menginginkan yang terbaik untuknya, tetapi ia juga sekarang ingin menunjukkan bahwa ia juga memiliki pilihan yang terbaik untuk dirinya sendiri” ucap Shin Hye

“Shin Hye-ya, tentang masalahmu dengan Yong Hwa, aku benar-benar meminta maaf” ucap haelmoni

“Gwenchana, jika aku jadi kau pun, mungkin aku akan melakukan hal itu..” Jawab Shin Hye

*****

Di tempat lain.

“Anyeonghaseyo, nama saya Jung Yong Hwa. Mulai saat ini, saya akan menjadi guru kalian” Yong Hwa memperkenalkan dirinya.

“Apakah songsaengnim berasal dari Seoul?” Tanya seorang murid

“Ne”

“Waahh, daebak..” Ucapnya

“Tempat ini juga daebak” ucap Yong Hwa

“Apakah songsaengnim memiliki kekasih?” Tanya murid perempuan dengan malu-malu.

“Yya! Kita baru 8 tahun, mengapa kau bertanya hal seperti itu?” Protes teman disebelahnya.

“Haha, aku tidak memiliki kekasih sekarang” Jawab Yong Hwa.

***

“Kuharap kau akan kerasan tinggal disini” ucap Juniel

“Kurasa aku akan betah tinggal disini. Gomawo Juniel-ya, sudah membantuku” ucap Yong Hwa

“Ne, sunbae. Kau pun dulu membantuku saat praktek. Eh ya, mereka berbeda dengan anak-anak yang kau temui di Seoul. Mereka ini bisa sewaktu-waktu kambuh penyakitnya, kau jangan panik jika begitu, langsung hubungi dokter” ucap Juniel.

“Arra.. Kurasa tempat tenang seperti ini memang sangat cocok untuk mereka. Jauh dari keramaian kota” ucap Yong Hwa

“Aku harus kembali ke Seoul, kuharap sunbae benar-benar menikmati tempat ini” pamit Juniel.

“Ne, hati-hati” ucap Yong Hwa. Ia kemudian kembali ke kelas.

*****

1 tahun kemudian

Shin Hye POV

Sudah 1 tahun dan aku belum juga bisa menemukanmu. Kau pun tidak ada kabar sama sekali. Yong Hwa, baikkah kehidupanmu sekarang? Aku dan haelmoni sekarang rajin mengikuti olahraga pagi di hari minggu. Haelmoni jauh lebih sehat sekarang. Kau pasti akan senang jika melihatnya.

Seo Hyun kembali ke Inggris karena frustasi tidak juga menemukanmu. Kasihan sekali dia. Kau memang benar-benar pembuat masalah.

Sedangkan teman-teman CNBLUE mu, mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya. Mereka memutuskan untuk vakum sejenak karena kewalahan tanpa vokalis utamanya. Sekali lagi, kau memang pembuat masalah.

Aku? Tentu aku sangat merindukanmu. Sangat merindukanmu. Ingin berkata maaf tapi kemana?

“Shin Hye, apa ini sudah terlihat bagus?” Tanya eonniku Hyo Joo. Ya, dia sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Seung Gi oppa.

“Itu bagus eonni, tapi sepertinya kau harus mengecilkan bagian pinggangnya sedikit” jawabku. Ah, melihatnya memakai gaun pengantin, aku jadi ingin juga.

“Omo eonni, kau benar-benar cantik” puji Suzy yang baru saja memasuki tempat ini. Ah, kau pasti senang jika tau, Suzy dan Myung Soo, mereka berhasil masuk ke Seoul University di jurusan ekonomi.

“Shin Hye eonni, seharusnya kau juga segera menikah, jadi aku bisa melihatmu memakai gaun ini juga” ucap Suzy kepadaku.

“Aish, calon saja aku tidak punya”

End of Shin Hye POV

“Mmmm, iya juga ya” Suzy tersenyum mendengarnya

“Eonni kajja, Seung Gi oppa pasti menunggumu. Kalian harus mengambil cincin kan” Suzy mengingatkan.

“Ne, aku akan mengganti bajuku dahulu” ucap Hyo Joo.

*****

Yong Hwa mengajari muridnya bermain gitar.

“Ryu, bukan seperti itu caranya memegang gitar, tapi seperti ini” Yong Hwa mempraktekan cara memegang gitar di depan Ryu, muridnya yang berasal dari jepang.

“Memangnya apa bedanya sensei?” Tanya Ryu yang sampai saat ini tidak mau juga memanggil Yong Hwa songsaengnim.

“Jika kau memegangnya seperti itu, akan menyulitkanmu nantinya, kau akan cepat pegal” ucap Yong Hwa. Ryu hanya mengangguk-angguk.

“Songsaengnim, Hyo Ri pingsan lagi” teriak salah seorang muridnya. Yong Hwa bergegas pergi ketempat Hyo Ri dan memberinya pertolongan pertama dengan memberi sumpalan kain pada mulutnya agar ia tidak menggigit lidahnya, memasangkan katup oksigen ke hidungnya karena nafasnya tersengal-sengal, lalu membawa Hyo Ri kekamar rawat.

“Memangnya kalian sedang apa tadi?” Tanya Yong Hwa

“Kami sedang meniup balon, tapi tiba-tiba satu balonnya meletus. Hyo Ri langsung kejang dan tidak menghiraukan kami lagi” jawab muridnya.

“Yasudah, hati-hati ya jika bermain. Hyo Ri akan sangat terkejut dan responnya bisa berlebihan walaupun hanya kejutan kecil” ucap Yong Hwa.

“Ne, songsaengnim”

*****

1 minggu kemudian.

Hyo Joo memasuki mimbar pernikahan dengan gaun yang sangat cantik. Gaun yang membuatnya menjadi wanita tercantik hari itu. Seung Gi menunggunya dengan senyuman. Ia menyambut lengan Hyo Joo ketika ia sampai di hall utama. Dihadapan semua tamu, mereka mengucapkan janji pernikahan dengan khusyuk. Shin Hye, Yoona dan Suzy menangis haru melihatnya.

Ketika Shin Hye berbalik kearah belakang, ia melihat sosok yang mirip dengan Yong Hwa. Ia membulatkan matanya. Sosok itu pergi keluar dari ruangan. Shin Hye bergegas pergi meninggalkan ruangan mengikuti orang tersebut.

Orang tersebut menaiki motornya, Shin Hye bergegas mencari taksi untuk membuntutinya dan meminta supir taksi agar bisa menghentikannya. Setelah 15 menit, akhirnya orang tersebut mampu dilampaui supir taksi. Shin Hye menangis haru mendekati orang tersebut.

“Yong Hwa-ya..”

Orang tersebut membuka helm nya.

“Eh?”

“Agassi kau siapa? Kenapa menghentikan motorku? Aku sedang buru-buru, aku bukan Yong Hwa tapi Hyun Joong” ucap pria itu kesal.

“Mianhe, silakan lanjutkan perjalanan anda” ucap Shin Hye kecewa. Pria itu bergegas menyalakan motornya lagi dan pergi.

*****

Shin Hye kembali ke tempat resepsi pernikahan dengan lesu.

“Eonni, kau darimana saja eoh?” Tanya Suzy

“Aku melihat sosok yang mirip Yong Hwa, lalu aku mengikutinya dan ternyata bukan” jawab Shin Hye

“Aigoo, Shin Hye babo-ya” dumel Jong Hyun

“Mwo? Aku kan tidak tau” ucap Shin Hye

“Hyung benar, noona babo. Apa kau tidak melihat kearah kami tadi? Yong Hwa hyung bersama kami sejak tadi” ucap Jung Shin yang diikuti dengan anggukan kepala Min Hyuk.

“Ne, aku juga melihat songsaengnim tadi” ucap Myung Soo

“Aigoo, poor eonni” Suzy menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Jinjja? Lalu dimana Yong Hwa sekarang?” Tanya Shin Hye semangat.

“Sudah pulang” jawab mereka serempak

“Mwo?” Shin Hye kembali menunjukkan ekspresi kecewanya.

“Sabar ya eonni” ucap Suzy. Ia dan yang lain kemudian meninggalkan Shin Hye sendirian.

**

“Eonni, oppa, chukae” ucap Shin Hye lesu

“Yya, kenapa kau mengatakan selamat dengan wajah lesu eoh?” Tanya Hyo Joo heran

“Gwenchana, mungkin aku kurang tidur saja” Shin Hye beralasan.

“Mmm, begitu. Ah ya, tadi Yong Hwa menitipkan ini untukmu sebelum ia pamit pulang” Seung Gi memberinya kertas. Shin Hye mengambilnya dengan ragu-ragu. Ia kemudian membuka lipatan kertas tersebut dan membaca isinya.

“Yya! Shin Hye babo. Apa perjalanan dari Seoul ketempatku ini membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun eoh? Cepat kemari sebelum aku tidak merindukanmu lagi!! Jika tidak, aku akan mengencani yeoja disini. Bye”

Shin Hye mengerutkan keningnya membaca tulisan Yong Hwa tersebut.

“Wae? Apa isinya?” Tanya Hyo Joo

Shin Hye menunjukkan isi suratnya kepada Hyo Joo dan Seung Gi. Mereka berdua saling berpandangan lalu tersenyum.

“Kenapa kalian tersenyum begitu? Kalian tau sesuatu?” Tanya Shin Hye

“Molla, kami tidak tau apa-apa” jawab Hyo Joo dan Seung Gi bersamaan

“Bohong.” Selidik Shin Hye

“Aish, pecahkan masalahmu sendiri. Jangan ganggu kami yang sedang bahagia ini” ucap Hyo Joo. Ia lalu menghampiri Yoona dan Ki Bum. Yoona tampak lebih gemuk karena tengah mengandung anak pertamanya.

“Oppa…” Rengek Shin Hye

“Molla, oppa mau berkumpul dengan mereka saja” Seung Gi meninggalkan Shin Hye sendiri. Shin Hye mengerucutkan bibirnya lalu duduk di kursi tamu.

“Aigoo, kakakmu sedang berbahagia, kenapa kau melamun sendiri?” Tanya haelmoni

“Haelmoni bertemu dengan Yong Hwa juga?” Tanya Shin Hye

“Tentu saja, lihat, syal ini, dia yang membawakannya untukku” ucap haelmoni. Shin Hye mengerucutkan bibirnya lagi.

“Kau tadi tidak ada, Yong Hwa sedang buru-buru karena dia ada seminar di tempatnya mengajar sekarang” ucap haelmoni lagi.

“Jadi haelmoni sudah tau Yong Hwa dimana? Beri tau aku haelmoni…” Rengek Shin Hye

“Yong Hwa melarangku memberitahumu. Katanya dia kan sudah menuliskan tempatnya mengajar disuratnya” ucap haelmoni. Shin Hye kembali mengerucutkan bibirnya.

**

Malam harinya, setelah semua orang tertidur karena kelelahan, Shin Hye sibuk sendiri membongkar lacinya untuk mencari suratnya. Ia kembali membacanya.

“Anyeong Shin Hye.

Jika kau membaca surat ini, berarti aku sudah tidak berada di Seoul. Aku terpaksa melakukan ini karena aku tidak mau terus dijadikan robot. Aku ini pria kan? Mianhe, kali ini aku sungguh-sungguh marah kepadamu, kau ikut-ikutan memintaku melakukan sesuatu yang tidak aku suka.

Mudah-mudahan kepergianku ini membuat kalian sadar, bahwa aku, Jung Yong Hwa juga manusia yang ingin menentukan kebahagiaannya sendiri. Aku tidak ingin mengalir sampai kelautan seperti air sungai Han, aku ingin melawan derasnya arus. Karna inilah hidup.

Aku tau, hidup itu butuh tanggungjawab, maka dengan pergi pun aku siap mempertanggungjawabkan pilihanku ini.

Mulai sekarang, aku titipkan nenek kepadamu. Tolong berikan surat ini kepadanya juga. Kau tidak bersalah dalam masalahku, akulah yang dulu mengancammu supaya tidak buka suara.

Jaga diri baik-baik dan hiduplah dengan baik.

Jung Yong Hwa”

Shin Hye mendengus kesal karena setelah di sudut manapun, dibolak-balik, diterawang, tetap tidak juga ditemukan alamat Yong Hwa.

“Nappeun!” Shin Hye menyandarkan kepalanya kemeja dan kemudian menangis.

“Yong Hwa babo, Yong Hwa nappeun, kau tau aku sangat merindukanmu?” Ucapnya lirih.

“Eh?” Shin Hye menyadari sesuatu. Ia membaca kembali suratnya kemudian tersenyum.

“Kali ini kau akan kuhabisi, Jung Yong Hwa!” Ucap Shin Hye geram. Ia segera memasukkan beberapa pakaiannya kedalam tas.

*****

Shin Hye menaiki sebuah bis dengan semangat. Setelah mengamati peta semalam, ia memutuskan pergi ketempat ini. Sebuah pedesaan, hulu dari sungai Han.

Setelah sampai didesa tersebut, Shin Hye bertanya kepada beberapa penduduk sekitar lalu pergi kearah sungai. Disana ia melihat sosok pria yang dirindukannya tengah bermain bola bersama anak-anak. Dengan hati-hati, Shin Hye berjalan kearah mereka, lalu menjeburkan Yong Hwa kesungai.

“Yya! Siapa yang melakukan ini?” Ucap Yong Hwa. Ia terdiam ketika melihat sosok Shin Hye.

“Agassi apa yang kau lakukan pada Yong Hwa songsaengnim?” Tanya anak-anak yang bermain dengan Yong Hwa.

“Oh, mianhe anak-anak. Aku hanya ingin melihatnya berenang MELAWAN ARUS SUNGAI HAN” ucap Shin Hye kejam.

“Agassi jahat, kau juga harus merasakannya karena mencelakakan Yong Hwa songsaengnim” ucap anak-anak tersebut.

“Eh??” Shin Hye berjalan mundur dengan takut. Anak-anak tersebut menarik Shin Hye dan melemparkannya kesungai juga. Yong Hwa tertawa melihatnya.

“Ini tempatku, semua pasti akan membelaku” Yong Hwa menjulurkan lidahnya. Shin Hye menepuk airnya seolah ia sedang marah. Ia lalu memburu Yong Hwa.

“Kau jahat, sangat jahat. Sekarang baju-bajuku pasti basah semua” Shin Hye memukuli dadanya keras lalu menangis.

“Aigoo, menangis didepan anak-anak. Ayo kerumahku, aku akan meminjamimu baju” ajak Yong Hwa. Ia kemudian membantu Shin Hye untuk keluar dari sungai.

“Aku pergi dulu ya, kalian lanjutkan saja bermainnya. Dan jangan mengganggu agassi ini lagi” ucap Yong Hwa

“Ne, songsaengnim”

**

Setelah mengganti bajunya dengan baju Yong Hwa, Shin Hye duduk di depan perapian.

“Yeppuda.. Rumah ini nyaman sekali” gumam Shin Hye.

Tidak lama kemudian, Yong Hwa datang dari dapur dengan 2 gelas coklat panas. Yong Hwa duduk disamping Shin Hye lelu memakaikan selimut kebadan Shin Hye.

“Aahh, kau sangat lambat” ucap Yong Hwa

“Apa maksudmu?”

“Aku kan sudah menulisnya jelas disana, aku ingin melawan arus sungai Han. Kenapa baru datang sekarang? Jangan-jangan kau tidak peduli aku pergi, kau tidak mencariku ya?” Tanya Yong Hwa dengan nada kecewa

“A-aku tidak berpikir kau benar-benar pergi ke Hulu sungai Han, aku sudah bertanya pada semua kenalanmu tapi tidak ada yang tau. Aku juga sudah pergi ke Busan tempat asalmu, tapi tidak ada” ucap Shin Hye

“Jinja? Ternyata kau memang babo. Untuk apa bertanya pada yang lain? Untuk apa pergi ke Busan? Aku sudah menuliskannya didalam surat. Babo” ledek Yong Hwa. Shin Hye mengerucutkan bibirnya.

“Ah, tapi sayangnya kau sudah terlambat. Ini sudah terlalu lama” ucap Yong Hwa

“Kau sudah menemukan gadis lain disini?” Tanya Shin Hye kecewa. Yong Hwa mengangguk pasti.

“Sebentar lagi dia akan datang kemari” ucap Yong Hwa

“Ka-kalau begitu aku pulang saja, aku tidak ingin mengganggu kalian” ucap Shin Hye seraya bangkit dari tempat duduknya.

“Tinggalah sebentar lagi disini, diluar hujan. Lagipula aku ingin mengenalkanmu dengan yeoja yang sudah mengisi hariku disini” Yong Hwa menahan Shin Hye di tempatnya, Shin Hye berusaha menahan air matanya yang ingin melompat keluar.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk.

“Dia sudah datang, aku akan membuka pintu dahulu” ucap Yong Hwa seraya menepuk bahu Shin Hye. Shin Hye menundukkan kepalanya sedih, lalu menyeka air matanya yang tidak bisa lagi ia tahan.

“Nah, Hyo Ri, disana itu yeoja yang membuatku patah hati” ucap Yong Hwa seraya membawa gadisnya masuk. Shin Hye tetap menundukkan kepalanya menutupi air matanya yang terjatuh dipipinya.

“Shin Hye songsaengnim, Yong Hwa songsaengnim sudah banyak bercerita tentangmu. Pantas saja songsaengnim selalu merindukanmu, kau sangat cantik” ucap Hyo Ri

“Eh?” Shin Hye mengerutkan keningnya begitu melihat sosok Hyo Ri.

“Namanya Shin Hyo Ri, umurnya 7 tahun, dia baru sekolah disini selama 6 bulan” ucap Yong Hwa. Shin Hye mengerutkan keningnya.

“Ini, hapus airmatamu. Aku akan mengajari Hyo Ri bahasa Inggris dahulu” ucap Yong Hwa seraya memberikan sapu tangannya kepada Shin Hye.

Shin Hye menghapus airmatanya. Ia memandangi Yong Hwa yang tengah asyik mengajar Hyo Ri. Gadis itu sangat periang sehingga membuat senyum Yong Hwa selalu mengembang. Ya, senyuman yang sangat dirindukan Shin Hye.

Setelah 2 jam Yong Hwa mengajarinya, Hyo Ri berpamitan pulang. Yong Hwa mengantarnya pulang karena diluar hujan semakin deras. Beberapa menit kemudian, Yong Hwa kembali dan melihat Shin Hye yang tengah asyik berpaku pada jendela, memandangi pemandangan desa yang dihiasi hujan. Yong Hwa tersenyum lalu memeluk Shin Hye dari belakang.

“Bogoshippeo” ucap Yong Hwa lembut, ia mencium rambut Shin Hye dengan hidungnya.

“Nado” jawab Shin Hye malu.

“Darimana kau tau tempat seindah ini?” Tanya Shin Hye.

“Mmm, mulai darimana ya? Kita duduk saja dahulu” ajak Yong Hwa. Shin Hye mengangguk. Yong Hwa membimbingnya untuk duduk kembali di sofa didepan perapian.

“Kau ingat kan sewaktu kepala sekolah menyuruh kita memilih siapa yang akan keluar?” Tanya Yong Hwa. Shin Hye mengangguk.

“Setelah keluar, aku mencari pekerjaan dan bertemu dengan juniorku Choi Jun Hee atau Juniel. Dia menawariku bekerja di desa ini, di sebuah sekolah tempat orang-orang dengan masalah fisik, seperti jantung, kanker, dan lain-lain. Jujur saja, waktu itu sangat tertarik. Tetapi kau kemudia kau mengatakan aku bisa kembali mengajar. Karena aku tidak ingin meninggalkanmu, jadi aku lebih memilih Seoul. Tapi setelah kau ingin berpisah denganku dan haelmoni menjodohkanku dengan Seo Hyun, kurasa inilah saatnya aku memilih sesuatu yang memang kuinginkan sejak sebelumnya. Aku mengundurkan diri dari sekolah dan pergi tanpa memberitahu siapapun kecuali Suzy” ucap Yong Hwa

“Jadi Suzy tau? Dia tidak mengatakannya padaku” ucap Shin Hye

“Aku yang memintanya, karna aku kan sudah menuliskan tempatku disurat itu. Aku memberitahumu juga Shin Hye-ya. Kau saja yang tidak sadar” sindir Yong Hwa

“Yya, sudah kubilang aku tidak berpikir kearah sana.. Eh, tadi katamu, sekolah tempat mereka yang memiliki masalah fisik? Apa itu berarti Hyo Ri dan anak-anak yang bermain sepakbola denganmu juga?” Tanya Shin Hye

“Ne, Hyo Ri sudah memiliki penyakit gagal jantung sejak lahir. Dia dibawa kemari supaya mendapatkan sekolah yang selalu siap sedia untuk merawatnya jika terjadi apa-apa, juga mengajarkan mereka mandiri, bahwa meskipun mereka berbeda, mereka bisa melakukan apa yang orang lain bisa. Sementara anak-anak disungai tadi, mereka bermacam-macam sakitnya, nanti aku akan mengenalkanmu pada murid-muridku” ucap Yong Hwa. Shin Hye mengangguk, ia lalu menyandarkan kepalanya dibahu Yong Hwa.

“Yong Hwa mianhe” ucap Shin Hye lirih

“Untuk?”

“Karena meminta berpisah darimu dan ikut membuatmu seperti robot” ucap Shin Hye. Yong Hwa mengankat kepala Shin Hye dari bahunya dan menyeka air matanya.

“Aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku tau kaupun tersiksa. Karena itu, aku semakin yakin untuk pergi agar aku tidak perlu bertunangan dengan Seo Hyun dan melihatmu terluka didepanku tanpa bisa berbuat apa-apa karena kau akan selalu menolakku” ucap Yong Hwa lembut. Ia mencium kening Shin Hye dengan lembut.

“Aku tidak pernah melupakanmu disini, aku selalu mengingatmu, selalu mencintaimu, aku selalu merindukanmu setiap hari. Merindukan semua tentangmu” ucap Yong Hwa lagi. Shin Hye menangis mendengarnya lalu memeluk Yong Hwa.

“Apa kau tau aku hampir gila karena tidak bisa menemukanmu? Aku sangat merindukanmu, sekalipun kau tidak ada, aku selalu mencintaimu juga, tidak berkurang sedikitpun rasaku untukmu” isak Shin Hye. Yong Hwa tersenyum senang mendengarnya. Ia melepaskan pelukan Shin Hye.

“Jangan menangis lagi, aku sudah berada didepanmu sekarang. Dan tidak akan meninggalkanmu lagi. Saranghe Park Shin Hye” Yong Hwa mencondongkan wajahnya kepada Shin Hye lalu mencium bibirnya dengan lembut. Shin Hye mengaitkan jemarinya dileher Yong Hwa dan membalas ciuman Yong Hwa dengan lembut. Mereka terus berada dalam posisi seperti itu, saling meluapkan kerinduan masing-masing. Yong Hwa melepaskan ciuman mereka dan menatap gadisnya dengan lembut.

“Kita hanya berdua dirumah ini. Aku takut aku kebablasan menginginkan lebih dari ini” ucap Yong Hwa lembut.

“A-apa maksudmu?” Tanya Shin Hye dengan wajah memerah.

“Maksudku, ayo kita kembali ke Seoul, menikah, lalu kembali kemari melanjutkan yang tadi sampai tuntas. Arrasseo?” bisik Yong Hwa. Wajah Shin Hye benar-benar seperti tomat sekarang.

“K-kau melamarku?” Tanya Shin Hye

“Mmm, daripada memintamu jadi kekasihku lagi dan kau punya alasan meninggalkanku jika Seo Hyun mengusik lagi, lebih baik aku memintamu menjadi istriku. Jadi tidak ada yang bisa mengusik kita” jawab Yong Hwa. Shin Hye menitikkan air mata harunya mendengar jawaban Yong Hwa.

“Jadi bagaimana, kau mau kan tinggal berdua denganku disini? Eh ani, maksudku bukan berdua, tapi bersama anak-anak kita nanti. Kau mau kan?” tanya Yong Hwa. Shin Hye tersenyum haru mendengarnya.

“Aku mau” ucap Shin Hye senang lalu kembali mendaratkan bibirnya di bibir Yong Hwa. Mereka kembali berciuman.

Yong Hwa tersenyum ketika mereka melepaskan ciumannya.

“Sudah kubilang kita lanjutkan nanti setelah menikah. Aku takut tidak bisa menahan libidoku sebagai pria normal didekat yeoja yang dicintainya. Kau benar-benar..” Yong Hwa mencubit pipi Shin Hye, membuat yeoja tersebut tersipu malu.

“Ayo kita siap-siap pergi ke Seoul dan menikah, setelah itu kita lanjutkan lagi” ajak Yong Hwa. Shin Hye tersenyum dan segera bangkit dari tempat duduknya.

“Jadi sekarang kau tidak malu berciuman denganku?” Goda Shin Hye

“Hehe. Sudah jangan dibahas” Yong Hwa mengacak-acak rambut Shin Hye gemas.

*****

3 tahun kemudian.

“Yya, Shin, Hae Ra, jangan bermain kearah sana” Suzy dan Myung Soo mengejar balita berusia 2 tahun itu.

Mereka akhirnya berhasil menangkap keduanya dengan susah payah.

“Eonni, anak kembarmu ini sungguh sangat lincah” ucap Suzy

“Ne, noona benar-benar ibu yang luar biasa bisa mengurus keduanya” puji Myung Soo.

“Kalian juga akan merasakan memiliki anak setelah menikah nanti” ucap Shin Hye.

“Anakku pasti tampan sepertimu” ucap Suzy

“Ani, dia akan cantik sepertimu” ucap Myung Soo

“Kalau begitu dia akan cantik dan tampan seperti kalian” ucap Shin Hye

“Noona, hyung benar-benar pintar memilih tempat ya? Desa ini sungguh luar biasa. Aku jadi ingin menjadi pengajar musik juga di sekolah” ucap Jung Shin

“Aku pun ingin mengajak turis kemari. Ini luar biasa” ucap Jong Hyun

“Kalau aku memang akan sering kemari” ucap Min Hyuk.

“Tentu saja, calon istrimu memang tinggal disini” Jong Hyun menunjuk Juniel. Mereka tertawa bahagia bersama.

“Apa aku kehilangan hal menarik disini?” Tanya Yong Hwa.

“Ani, hyung, kami hanya sedang mengagumi tempat ini” jawab Jung Shin

***

Yong Hwa mengajak Shin Hye pergi berdua karena Shin dan Hae Ra sudah dijaga oleh Suzy dan Myung Soo dirumah.

“Kau mau mengajakku kemana subuh-subuh begini?” Tanya Shin Hye.

“Nanti kau juga akan tau” jawab Yong Hwa. Mereka berjalan menuju ke bukit. Shin Hye terkejut ketika melihat disana sudah ada tikar seakan mereka akan piknik. Disekelilingnya, kelopak bunga mawar mempercantik pemandanganyya, serta beberapa tangkai mawar diatas tikarnya. Yong Hwa mengajaknya duduk disana.

“Aku menyiapkannya ketika kau sibuk dengan tamu-tamu kita. Untung saja tidak hujan” ucap Yong Hwa. Shin Hye tersenyum dan mendaratkan bibirnya di pipi Yong Hwa.

“Ayo kita menunggu matahari terbit. Selama 3 tahun aku belum pernah mengajakmu kemari karena khawatir dengan si kembar kita yang tidak ada penjaganya.” Ucap Yong Hwa. Shin Hye tersenyum takjub melihat matahari terbit yang tampak tidak kalah indahnya dari yang biasa dia lihat di pantai.

“Yeppuda.. Gomawo yeobo” ucap Shin Hye.

“Ne, happy 3rd anniversary yeobo. Sarangheyo. Aku akan selalu bersamamu sampai anak kita besar dan menikah, sampai kita memiliki cucu, sampai rambut kita memutih, sampai Tuhan memanggil kita” ucap Yong Hwa lembut. Shin Hye tersenyum.

“Happy 3rd anniversary, aku akan selalu mencintaimu disisa hidup kita. Sarangheyo nae Jung Yong Hwa, nae yeobo” jawab Shin Hye.

Yong Hwa tersenyum lalu menarik tengkuk Shin Hye dan berbagi ciuman hangat bersama istrinya tersebut.

End of Story

Thanks readers 🙂

tunggu ff selanjutya ya 🙂

76 respons untuk ‘LOVE LIGHT PART 13 (END)

  1. Daebak..,
    akhr nya happy ending,.
    Yongshin couple di karuniai ank kmbar, 😀
    seung gi dan hyojoo pun udah menikah, bgitu pun dgn yoona dan ki bum ,.
    Dan suzy dan myungsoo udah jadian ,. 🙂

    dan s ubi rebuss gk ngdapat’n cinta yonghwa oppa.,kekeke.,

    cerita yg kren, gomawo author eonni., 🙂

  2. wah so sweet bgt. 🙂
    yongshin emank daebak.
    author jg daebat bisa bt ff sebagus ini (y)
    makin cinta ama yongshin couple.

  3. Akhir yg benar2 membahagiakan 🙂
    Alur yg tak mudah ditebak dan slalu bikin penasara… Daebak unnie!! Gumawo 🙂
    We wait for next ff 🙂

  4. Akhirny selesai juga bacanya.. Kerrn eonni ceritana. Suka sama karakter shin hye nya. Suka juga ada myungzy couple favorit aku selain yongshin..
    Semangat yah eonni buat ff keren lainnya 😀

Tinggalkan komentar