[FF FREELANCE-PART 1] Unintended Choice

POSTER FF

UNINTENDED CHOICE

PART 1

CAST :

  • PARK SHIN HYE AS LEE SHIN HYE
  • JUNG YONG HWA AS JUNG YONG HWA
  • KIM WOO BIN AS KIM WOO BIN
  • GONG YO AS LEE GONG YO
  • LEE JONG HYUN AS LEE JONG HYUN
  • SEO JU HYUN AS SEO JU HYUN

OTHER CAST :

  • HAN HYE JI
  • SEO (KEPALA PELAYAN KELUARGA JUNG)
  • Dll

=—————————————-000000————————————–=

Halo para reader, saya arpi,, ini FF pertama saya. Ini pertama kalinya saya buat sebuah cerita bukan tugas sekolah. Dan ini pertama kalinya juga untuk saya buat cerita dengan tema romantis, hehehe. Maaf jika terdapat banyak kekurangan. Mohon saran dan komentarnya. Terima kasih untuk yang sudah baca dan terima kasih untuk admin Blog dooliers kak agnes yang sudah mempublish.

Selamat Membaca ^.^

 

“TOLONG!!!!”

“TOLONG!!!!”

“aku mohon tolong aku,,” ucap wanita itu lirih. Ia berlari kesana kemari meminta pertolongan di malam yang sunyi ini. Tidak ada satu pun yang mendengar permintaan tolong wanita itu.

Wanita itu akhirnya melihat sebuah rumah yag tidak tertutup rapat, tanpa pikir panjang ia pun masuk ke dalam rumah tersebut dan mengunci rumahnya.

“Yya!! Siapa kau??? Apa yang kau lakukan di rumah kppp” ucapan wanita pemilik rumah itu terhenti setelah mulutnya dibekap oleh wanita yang tiba-tiba memasuki rumahnya.

“ssssttt,,, ku mohon tolong aku, aku tidak tahu harus meminta tolong siapa lagi.”

“yya, tapi tidak begini caranya, kau seperti perampok” ucap wanita pemilik rumah tadi masih tetap dengan suara keras

“aku tahu, mianhe, congmal mianhe, aku dari tadi berteriak minta tolong, tapi tidak ada yang mendengar, jadi aku melihat rumah ini tidak terkunci aku langsung masuk saja.”

“buka pintumya!!!” ucap seorang pria dengan berusaha menggedor pintu rumah tersebut.

“yya kauppp!!” teriak wanita pemilik rumah tapi tidak bisa karena mulutnya di bekap

“sssttt, ku mohon jangan bersuara,, mereka orang yang mengejarku”

“apa kau berhutang kepada mereka?”

“anni,,”

“keurom”

“molla, jinja molla,, sejak saat..” ucapan wanita itu terhenti ketika rumah tersebut berhasil di dobrak 3 orang pria berbadan besar

“kau harus ikut kami”

“jebalyo, shireoyo.. aku tidak ada salah apa apa kepada kalian, kenapa kalian mengejarku” ucap wanita itu dengan air mata yang sudah turun, ia masih berdiri dibelakang yoeja pemilik rumah.

“kau tidak ada salah kepada kami nona lee, tapi ini perintah”

“yya!!! Kalian merusak pintu rumah ku!!! KAAAAAAA!!!” ucap wanita pemilik rumah histeris.

Namun teriakannya tidak di hiraukan oleh ketiga namja tapi, malah tubuhnya di dorong menjauh dari wanita yang mereka kejar.

“eonni..!! aku mohon lepaskan aku, aku tidak ada urusan dengan bos kalian” 3 namja itu tidak mengiraukan perkataan wanita yang di sebutnya nona lee itu, 2 dari mereka menyeret wanita itu keluar.

“ya kalian! Dimana hati kalian? Kami ini wanita”

“jangan ikut campur nona, saya tidak ingin menyakiti anda”

“kau sudah melakukannya bodoh. Lepaska dia”

“anda mau ikut kami, atau kami harus memporakporandakan rumah ini dulu”

“yyaaa!!!” ucap yoeja pemilik rumah itu sambil mengayunkan tinjunya kepada pria yang berucap tadi.

“eonni, kwaenchanayo eonni,, mianhe eonni telah merepotkan mu, congmal Gamsahamnida” ucap nona lee itu pasrah

“yya tapi,,,” yeoja pemilik rumah itu tidak jadi berucap karena pria besar tadi menghadang tepat di depannya.

“saya permisi dulu” ucap pria tadi. Akhirnya yeoja pemilik rumah itu hanya bisa menatap kepegian wanita yang tadi menerobos rumahnya.

……..

“ Turunlah nona” ucap pria yang merupakan bos dari ketiga namja tersebut.

“ Shireo, aku ingin pulang” ucap yeoja itu sambil menagis pilu.

“kalo begitu kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi” ucap namja itu sambil melirik anak buahnya untuk menurunkan yeoja tersebut.

Dengan paksa ketiga namja itu menyerat paksa yeoja itu masuk ke dalam rumah yang sangat megah bak istana.

Sementara itu, bos dari namja – namja tadi mengahadap ke tuannya.” Tuan muda” ucapnya.

“ya masuk” ucap si tuan muda tersebut.

“saya ingin memberitahu anda tuan, bahwa nona lee sudah berada disini”

“oh ya?? Lalu dimana dia” ucapnya berbinar binar dan langsung menghentikan kegiatannya.

“di kamar yang anda perintahkan tuan”

“baiklah” tuan muda tersebut langsung berjalan menuju kamar yang dimaksud dilantai 2 rumahnya. Ia terus mengggumamkan nama yeoja tersebut.

“lee shin hye, lee shin hye,, akhirnya kau datang”

Sesampainya di depan kamar tersebut, ada 2 namja yang tadi menyeret yeoja itu berdiri di depan kamar  tersebut.mereka membungkukkan badan melihat tuan muda mereka datang . namja itu tersenyum cerah mengetahui dirinya akan bertemu yeoja tersebut. Ia membuka pintu dengan pelan, masih dengan senyum yang mengembang di mukanya.

Saat pintu terbuka dan memperlihatkan wajah yeoja tersebut. Senyum tersebut segera hilang. Yeoja tersebut tampak menyedihkan dimata namja itu, bagaimana tidak, yeoja itu menangis terisak isak, memegangi pergelangan tanganya yang sakit bahkan terlihat jelas merah bekas cengkraman, dan ia sangat ketakutan. Namja itu mendekati yeoja itu.

“lee shin hye” ucapnya hati-hati dan sedih

“duguseo? Jebal, lepaskan aku” ucap yeoja yang diketahui lee shin hye tersebut.

“park jung woo!!!!” teriak namja tersebut, lantas membuat orang yang disebut namanya tadi masuk terbirit birit, bukan hanya itu tapi  shin hye pun semakin ketakutan di buatnya.

“ya tuan muda?” tanyanya

Tuan muda tersebut langsung mencengkram kerah suruhannya itu, “aku bilang apa pada mu eoh!! Jangan sakiti dia, jangan buat di takut, dan jangan sentuh diaaa!!!” teriak namja yang disebut tun muda tersebut

“jeongsohamnida tuan, nona itu tidak mau ikut dengan kami, kami terpaksa memaksa nya” ucap namja yang merupakan orang yang menyeret paksa shin hye.

“kau bukan memaksanya, kau menyakitinya!!!” teriak tuan muda tersebut di iringi hempasan guci yang berada di kamar tersebut.

Prang….. tushh..

Shin hye yang melihatnya semakin ketakutan, ia menutup mulutnya menahan isakan melihat hal yang terjadi di depannya.

“tuan muda jung,, sudahlah,, anda membuatnya semakin ketakutan, lihatlah” ucap ny, seo, kepala pelayan dirumah itu. Tuan muda tersebut melihat kearah shin hye, shin hye yang tahu di lihat memalingkan wajahnya agar wajah ketakutannya tidak terlihat.

“bicaralah di luar, aku akan menemaninya disini, se han, cepat bereskan pecahan ini” ucapnya lagi.

Mereka semua keluar, menyisakan nyonya seo dan shin hye, nyonya seo mendekat kearah shin hye yang masih ketakutan.

“tidak apa-apa, kau akan baik-baik saja” ucap ny. Seo sambil memegang erat tangan shin hye yang bergetar.

“aku ingin pulang nyonya, aku mohon, bantu aku”

“tetap lah disini untuk sementara waktu, ne?”

“aku mohon, aku ingin pulang, aku mohon” mohon shin hye dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.

“aku akan membantu mu, tapi kau mandi lah dulu ne”

Ny. Seo membawa shin hye ke kamar mandi dekat tempat tidurnya. Setelah meninggalkan segala perlengkapan shin hye, ny seo pergi ke dapur untuk membuatkan shin hye teh lemon hangat.

Semntara itu yong hwa mondar mandir tidak jelas di dapur, pikirannya tidak karuan.”eottokhe harmoni? Dia baik baik saja? Dia tidak menangis lagi?” ucap yong hwa panik

“tenang lah, dia sedang mandi” ucap ny.seo memegang pundak yong hwa, kemudian membuat teh lemon hangat untuk shin hye. Namun ia menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah yong hwa yang sudah tampak tenang.

“keundae yong”, yong hwa yang semula ingin menyiapkan makanan untuk shin hye menghentikan kegiatannya dan melihat kearah ny. Seo.

“ne?”

“dia memohon agar di pulangkan” ucap ny seo menyesal

Yonghwa berjalan menuju ny, seo “andwaeyo harmoni, dia tidak boleh meninggalkan ku lagi, tidak bisa, tidak boleh” ucap yong hwa gelisah

“ya tenangkan dirimu”

“bagaimana aku bisa tenang? Dia tidak ingin bersama ku, dia ingin meninggalkan ku lagi, andwaeyo”ucap yong hwa yang kemudian tersungkur kebawah sambil mengusap usap kasar mukanya

“tenanglah, hampiri dia, bicaralah secara lembut kepada”ucap ny. Seo, yong hwa hanya menatap nanar orang yang disebutnya harmoni itu

…..

Setelah selesai mandi dengan langkah yang masih takut menuju tempat tidur mencoba tidur,  sementara di luar, tepat didepan pintu kamar shin hye, yong hwa berdiri dengan ragu untuk mengetuk pintu tersebut.

Tok.. tok..

Mendengar pintu di ketok, shin hye langsung terbangun dan duduk di sudut tempat tidur. Yong hwa pun masuk lengkap dengan nampan berisi makanan, minuman serta obat. Shin hye menatap takut keberadaan yong hwa. Sementara yong hwa merasa sangat gugup, namun dia berusaha untuk terlihat dingin.

“ini minum,” ucapnya memberikan secangkir teh lemon. Shin hye menatap curiga gelas tersebut

“aku tidak menaruh apapun, harmoni yang membuatnya, aku hanya mengantarkan. Itu bagus untuk membantumu tetap hagat setelah mandi.” Ucapnya sembari berlutut mengobati pergelangan kaki dan betis shin hye yang terluka akibat dipaksa bodyguardnya.

“mianhe” ucapnya pelan. Namun, shin hye masih bisa mendengarnya terkejut. Yonghwa menatap shin hye, namun shin hye segera memalingkan muka.

“kemarikan tangan mu”

“kwaenchana”, yong hwa menarik nafas, kemudian menarik lembut tangan shin hye.

“kau sangat keras kepala, itulah sebabnya kau jadi seperti ini” ucapnya sambil mengoleskan obat dan meniupnya.

Mendengar hal itu dari yong hwa, shin hye merasa emosi “kenapa aku yang disalahkan? Apa salah ku? Aku ingin pulang” ucapnya keras dengan cucuran air mata

“aku mau pulang, aku mohon pulangkan aku” mohon shin hye terus. Yong hwa yang melihat shin hye seperti itu merasa luka yang shin hye rasakan, ia pun memberanikan diri memeluk yoeja itu. Shin hye terus mencoba melepaskan diri dari pelukan yong hwa., tapi yong hwa lebih kuat daripada shin hye. Shin hye terus menangis dalam pelukan yong hwa, ia juga terus meminta di pulangkan sambil memukul mukul dada atlhetis yong hwa.

Cukup lama sampai tangisan tersebut berubah menjadi isakan kecil, yong hwa tetap memeluk yeoja tersebut dengan erat juga menepuk puggungnya dengan lembut.

“tidurlah, besok kita bicara lagi” ucap yong hwa menyudahi pelukan itu. Shin hye yang mendengar tidak sedikit pun menatap yong hwa, ia memilih untuk langsung menutup diri dengan selimut hingga muka.

Yong hwa yang melihat shin hye seperti itu hanya bisa menatap sedih, “saranghaeyo, neomu saranghe lee shin hye” batinnya. Yong hwa pun  beranjalan pergi dari kamar shin hye.

Di kamarnya, yong hwa merasa tidak bisa tidur, perasaaan senang bercampur pedih membuatnya sulit untuk memejamkan mata.

“apa kau tidak mengingatku? Apa kau tidak mau bersama ku?” gumamnya. Ia pun melangkahkan kaki ke kamar shin hye. Ia berdiri di depan kamar yoeja itu. Ia memlih untuk tidak masuk, tapi saat akan pergi ia mendengar shin hye terisak, ia pun tanpa pikir panjang mesuk ke kamar shin hye.

Ia melihat shin hye sedang tidur sambil mengingau “ eomma, appa, tolong aku, oppa,,,, aku ingin pulang,, hiks hiks,,, “

“apa yang harus aku lakukan? Aku hanya ingin kau berada di sisi ku, apa sangat sulit bagi mu? Aku mohon jangan seperti ini” ucapnya pelan sambil mengusap lembut rambut shin hye, matanya mulai berkaca-kaca melihat shin hye tidur terisak.

Ia mengingat kembali semuanya,,,

“nona itu tidak mau ikut dengan kami, kami terpaksa memaksa nya..”

“keundae yong, dia memohon untuk di pulangkan..”

“aku mohon, pulangkan aku..”

“apa aku salah menginginkan mu disini?” gumamnya

“woo bin oppa, kajima, dwajuseo,, jebal oppa… oppa” shin hye masih mengingau

Yong hwa melotot mendengar gigauan shin hye. “anni, aku benar, kau memenag harus disini. Aku memang benar.” Ucapnya meyakinkan diri sendiri. Ia pun beranjak meninggalkan shin hye yang masih mengigau.

……

Pagi pun menjelang, yong hwa sudah duduk di ruang makan keluarga jung. “shin hye belum bangun?” tanya nya pada seorang pelayan setelah menyeruput kopinya.

“sudah tuan”

“panggil dia turun”

“tapi tuan, nona tidak mau turun”, yong hwa menatap tajam pelayan tersebut.

‘minta harmoni membujuknya” ucapnya menahan amarah.

“ sudah tuan, tapi nona lee tetap tidak mau turun, bahkan sekarang ia mengunci pintunya” ucap pelayan itu sedikit takut bosnya akan mengamuk seperti kemarin.

“ternyata dia ingin aku jemput,,,, baiklah” gumamnya, sambil menaiki tangga

Yong hwa tiba di depan kamar shin hye, ia pun masuk kedalam kamar tersebut.

“neol! Bagaimana kau bisa masuk?” ucap shin hye kaget melihat yong hwa di samping tempat tidurnya

“kau lupa aku pemilik rumah ini. Sekarang turun dan makan lah, atau kau ingin aku menyuapi mu disin?” ucap yong hwa tegas

“aku tidak ingin turun, tidak ingin kau suapi, AKU TIDAK INGIN MAKAN, ARASEO!!” ucap sin hye kasar dan penuh penekanan di kalimat akhirnya.

Yong hwa menghela nafas dan langsung menggendong shin hye “ yyaaa!! Apa yang kau lakukan? Kau sudah gila?? Turunkan aku,,, yya orang gilaaaa!!!” shin hye terus meronta selama perjalanan menuju ruang makan.

“yya turunkan aku, yaaa!!!!! Jung yong hwaaaa!!!” pekik shin hye. Yong hwa menurunkan shin hye.

“k..kau,, menyebut nama ku? Kau ingat aku?”

“yya! Tentu aku mengingat mu, kau yang membuat ku berada disini, bagaimana aku bisa lupa” ucap shin hye sembari merapikan rambutnya. Mendengar jawaban itu, raut muka yong hwa yang semula berbinar, menjadi redup kembali.

“ku kira kau mengingat ku shin hye-yah” batin yong hwa

“yya kau melamun?” tanya shin hya dengan tangan yg dianyunkan ke wajah yong hwa.

“kajja, makan” tarik yong hwa lembut, menarik kursi untuk shin hye dan menyuruhnya duduk.

“aku tidak mau makan” sahut shin hye sembari menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya.

“makanlah, setelah ini aku akan memberitahu mu alasan kenapa kau disini”

“ck, baiklah kalo kau memaksa” ucap shin hye enteng.

Shin hye memakan makanannnya dengan lahap, yong hwa yang melihatnya hanya tersenyum geli.

“apa jika orang terpaksa akan makan selahap itu, eoh?” kekeh yong hwa

“tentu saja, aku makan seperti ini karena takut” ucapnya sambil memeletkan lidah.

“kau takut makanan mu di curi eoh??” tawanya.

Shin hye yang kelaparan tidak mendengar ejekan yong hwa.

“aaaahhhh,,, perut ku mau meledak, waaahhh”

“kenyang?? “ tanya yong hwa menopamg tangan di dagu

“kau tidak makan eoh?”

“melihat mu makan dengan lahap aku sudah kenyang”

“ck, babo” gumam shin hye. Yong hwa yg mendengar dirinya disebut pabo hanya bisa melotot.

“jadi kau sudah siap dengar alasan kenapa kau disini?”

“mmm” angguk shin hye mantap

“kau yakin”

“neeeee”

“keurae, kau ada disini karena kau calon istri ku”

 

TBC

 

26 respons untuk ‘[FF FREELANCE-PART 1] Unintended Choice

  1. New story,,daebak nie,,shinhye amnesia ya??,koq yongie kekeh bgt nahan shin bye supaya ingat,,,seru nie,,ditgg next part nya

  2. Setelah sekian lama akhirnya ada yang baru lagi… Hihi seru author… Walaupun ini ff pertama tapi cukup bagus kok… Rapi juga… Terusin ya… Fighting say 😘😘😘👍👍👍👍

  3. Welcome author….
    Tulisan nya rapi, tapi…..
    Masih bingung dgn jalan ceritanya. Knp di sini Park shinhye mjd lee shinhye.

  4. Karna masih part 1…ceritanya jadi bikin penasaran…apa mungkin yong hwa salah orang?? Park shin hye dikira lee shin hye calon istrinya?? Atau shin hye amnesia??
    Ceritanya bagusss…smoga next part tdk menunggu lama..fighthing 👏👍

  5. Masih bingung kok Shinhye jdi bermarga lee? To mungkin park shinhye n lee shinhye org yg beda? N yonghwa tu sbenarnya slah org yg sbenarnya tu park yg dibawa bkannya lee n mengira shinhye amnesia?

    Mungkin krna ni bru part awal kli y mkanya msih bingung, jdi ditunggu z klnjutannya…..

  6. Apa yg terjadi sama mereka di masalalu sampai harus yonghwa memaksa shinhye untuk berada di sisinya…
    aaah aku sama penasaran kyak shinhye, kira kira apa ya alasan yonghwa…

  7. maaf thor baru tau ada ff baru di blog ini, kok shinhye gak ingat sama yong hwa. atau yongshin berpisah dari kecil karna itu dia gak tau wajah yonghwa. next thor

  8. Kangen yongsin , jadi mampir kesini …
    Gak terasa sudah hampir 13 tahun jd yongshin shipper , dan gak terasa shin hye unnie akan menikah 2 hari lagii , senang sekaligus sedih , senang krn unnie menemukan belahan jiwanya , sedih krn ternyata jodohnya bukan yong hwa 🥺😊

Tinggalkan komentar