Sound Of Cloud (Part 1)

Author : Mozi Bee
Cast : Park Shin Hye, Jung Yong Hwa,
Choi Yuki, Lee Jong Hyun
Kim Momo, Hong Jong Hyun, Kim Hyun Seok, Song Jong Ki
And Other Cast
Genre : Romance, Sad, Angst
Lenght : Chapter

Cover Art Design by : CoverNovel

Disclaimer: This story fanfic is mine. Be smart readers. Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaes. Selamat membaca. Salam sayang.

Seoul, 2018


Malam ini semilir angin menerpa wajahku. Dingin yang menusuk hingga menjalari tulangku. Secangkir kopi latte hangat ditangan kananku. Balkon ini tetap sama seperti dulu. Yang berbeda adalah Dia yang tengah tertidur lelap. Entah apa yang tengah ia mimpikan. Sampai harus tersenyum seperti itu. Senyum terindah yang pernah kulihat. Senyum yang dulu tak pernah kusadari. Malam ini, akan kuceritakan semua tentang Aku, Dia dan juga orang-orang aneh di dalam hidupku.
Aku Park Shin Hye, pemilik coffe toffe.

*#*#*

Cinta itu layaknya lautan gersang yang merindukan hujan.
Kalau kalian percaya apa yang aku katakan berarti kalian juga sama dibutakan oleh cinta.

Hanya segelintir orang yang sanggup memasuki duniaku. Karena mereka kaum munafik yang berdalih manusia sempurna dibalik topeng. Oh, hai salam kenal. It’s me Park Shin Hye. Mereka bilang aku putri dari negeri di ujung kutub dunia. Hati sedingin es. Tapi kalian tak pernah tau apa yang telah aku lewati.

“permisi nona, ini kopi latte mu”

“Ah, terima kasih”

Dia, adalah pegawaiku yang paling pengertian. Tak perlu dia kusuruh dan kuminta. Selalu tau apa yang aku butuhkan. Sayangnya dia bukan tipeku.

Hmmm.. Sedap sekali. Aromanya, wanginya, rasanya sungguh luar biasa. Seprtinya harus kucoba untuk membuat sesuatu yang berbeda. Kopi latte ini adalah best partnerku. Dia harus jadi idola diantara menu kopi yang lainnya. Sesekali aku harus kembali ke laboratorium untuk menguji kemampuanku kembali. Suatu hari aku akan menjadikanmu king of coffe..

Aku terkekeh sendiri dengan lamunanku. Berkat mereka aku bisa hidup seperti ini. Sempat tak terbayangkan olehku, jika apa yang aku suka akan membuahkan hasil seperti sekarang. Kalau saja bukan karena gadis berengsek itu. Mungkin saja aku sudah mati dikejar-kejar rentenir bajingan, pemeras ibuku.

Eomma.. Kau bahagiakan sekarang. Anakmu ini sudah bisa mencari uang sendiri dengan tenaga, usaha dan jerih payahnya.

“sudah berapa lama nona muda ini melamun? Sampai tak tahu ada orang dihadapannya ini mengamatinya”

“sejak berapa lama pula kau dengan tidak sopan duduk tanpa permisi”Shin Hye berdecak

“Apa yang membuatmu melamun hingga tersenyum seperti orang tidak waras?”

“Ah.. Betul.. Aku hanya sedang membayangkan bagaimana jika kopi kesukaanku ini aku jadikan idola di antara menu-menu kopi di caffe milikku”

“Seperti biasanya, keterampilanmu meningkat dengan cepat. Setelah kau membuat rusak kesukaanku hingga sebulan lamanya aku tak berani menyentuh espressoku sama sekali”

“Kau sudah mengunjungi Ayahmu?” Shin Hye tiba-tiba bertanya serius.

“Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan”
Sepertinya Shin Hye sudah dapat jawabannya.

“Aku ingin kesukaanku. Buatkan aku secangkir. Dan ingat jangan kau buat seleraku semakin memburuk dengan kopi buatanmu” sambung Kim Momo

“Baiklah dokter cantik, aku akan menyuruh pegawaiku untuk menyiapkan pesananmu”
“Harus kau. Aku tidak mau yang lain. Harus tanganmu sendiri yang membuatnya. Meskipun kau pernah mengacaukan nya. Tapi, paling tidak aku tidak suka jika itu tangan pegawaimu”

Shin Hye tersenyum kecut. Berjalan kebawah menuruni anak tangga menuju bar kecil tempat pegawainya bekerja. Sekitar enam sampai tujuh orang sudah pegawai di cafe Shin Hye. Mereka rata-rata adalah barista handal dari berbagai negara. Entah bagaimana Shin Hye menemukan orang-orang ajaib seperti mereka.
Lima menit setelah kepergian Shin Hye. Tangan kanannya sudah membawa secangkir kopi esspresso pesanan Kim Momo. Dengan tangan sebelahnya membawa beberapa tumpuk novel fiksi.

“Kesukaan anda Nona”

“Oke, baiklah.. Terima kasih bos muda” keduanya tertawa.

*#*#*

“Masih belum tersambung juga?” tanya gadis disebelahnya.

“Hmm.. Kebiasaan anak ini mematikan nada dering ponselnya. Awas saja jika mereka telat. Ini sudah pukul berapa. Film nya sudah akan dimulai”
Semenit kemudian…

“Yeoboseo… Neo eodiya?”
“Apa, kau masih belum berangkat juga. Dan adikku sedang bersamamu. Berani sekali dia mengabaikan panggilanku. Cepat datang kemari atau aku yang akan datang ketempatmu” Hyun Seok geram mengakhiri panggilannya.

“Cafe Shin Hye ternyata?” Choi Yuki menduga lalu tersenyum.

Ini adalah kegiatan rutin yang mereka jalani sejak beberapa tahun perkenalan mereka. Akhir pekan ini mereka memiliki jadwal untuk nonton film bersama. Dan giliran Hyun Seok pula yang harus mentraktir teman-temannya menonton.

Gadis satu ini memang tidak sabaran dan harus selalu tepat waktu. Jika semenit saja temannya datang terlambat. Maka, selama satu jam pula dia akan terus mengoceh. Sampai teman-temannya memberikan julukan Ibu Muda kepadanya. Karena dia terus mengoceh jika ada yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Tiga Puluh menit kemudian….

“Kau ingin aku mengocehimu satu jam penuh atau kau pulang kerumah” Hyun Seok menyeloroh.

“Aku lebih baik kau omeli seumur hidupku daripada harus pulang ketempat yang kau sebut rumah” sahut Momo kesal.

Shin Hye beserta Yuki mengalihkan pembicaraan.
“Filmnya sudah mau dimulai. Nanti saja jika mau mengomel” tambah Yuki sembari menarik tangan Hyun Seok.

Satu setengah jam setelah film diputar….

Ponsel keempat gadis itu berdering bersamaan kecuali ponsel Momo yang hanya bergetar. Menandakan acara kedua mereka setelah menonton film.

“Mau makan malam dimana kita?” Tanya Choi Yuki pada ketiga temannya.
“Kita ketempat kawan Jong Hyun Oppa saja” Sahut Momo. “Aku yang Kan menyetir” imbuhnya.

Jong Hyun, Hong Jong Hyun kekasih Kim Momo. Mereka resmi berpacaran sejak beberapa bulan yang lalu. Ketiga temannya sempat terheran. Bagaimana bisa Laki-laki setampan Hong Jong Hyun tergila-gila dengan Adik Kim Hyun Seok tersebut. Padahal Momo adalah orang paling keras kepala diantara ketiga lainnya.

Bahkan kakaknya sendiri tak mampu menghadapi adiknya sendiri. Tapi, bersama Hong Jong Hyun, Momo menjelma seperti gadis kalem yang tenang. Momo memang selalu tenang di dalam setiap tingkah dan lakunya. Tapi tak setenang saat dia bersama kekasihnya.

Mobil suv silver itu menembus jalanan kota Seoul yang mulai gelap dengan lampu-lampu sebagai penambah keindahan malam. Mobil yang Momo kendarai melaju ke arah Gangnam Distric. Dimana terdapat satu restoran terkenal milik salah satu kawan Hong Jong Hyun.

Kebetulan sekali saat mereka tiba, Hong Jong Hyun sendiri yang membukakan pintu untuk Park Shin Hye dan kawan-kawan. Sementara ketiganya masuk medalam restoran. Hong Jong Hyun keluar membantu gadisnya memarkirkan mobil.

“Sudah aku pesankan tempat seperti biasanya. Kau mau aku pesankan mie ramen kesukaanmu?” dengan suara yang agak berat Hobg Jong Hyun memberikan tawaran kepada kekasihnya.

“Apapun yang kau makan, apapun yang kau pesankan. Aku akan memakannya sampai habis” sahut Momo.
Hong Jong Hyun hanya tersenyum sambil menggandeng tangan mungil Momo.

Di dalam sana, di restoran milik teman Hong Jong Hyun

Saat mereka berlima duduk di kursi masing-masing. Sembari menunggu pesanan datang. Beberapa teman Hong Jong Hyun datang menghampiri. Sepertinya Jong Hyun sengaja memanggil temannya, agar dia tidak berdiri sendirian sebagai laki-laki diantara gadis-gadis cantik.

Kedua teman Hong Jong Hyun telah tiba. Mereka berjalan menghampiri meja kami. Yang pertama terlihat tinggi menjuntai dengan kulitnya yang putih seperti seorang vampir. Tapi ganteng juga. Senyum smirknya bisa membuat gadis-gadis terbuai. Oke, kemudian temannya yang kedua. Tunggu kenapa ada perasaan aneh seperti ini. Tatapan matanya yang intens kepadaku. Sempat beberapa detik kami saling menatap mata. Seolah ada magnet kuat yang menarikku untuk menghampiri sosok itu.

“Kenalkan mereka adalah temanku, disebelah kiriku ini adalah Lee Jong Hyun lalu disebelahnya lagi adalah Jung Yong Hwa. Yong Hwa juga orang yang suka dengan kopi. Sepertimu Shin Hye-ah.”

Sungguh, kerongkonganku tiba-tiba seperti tercekik mendengar kalimat itu. Dia seperti bisa membaca pikiranku. Sial, kekasih Momo ini membuatku skakmat. Aku harus tetap tenang. Aku harus terlihat normal. Tak boleh ada yang menyadari jika tubuhku bergetar hebat.

Mereka menjabat tangan kami sambil mengenalkan diri masing-masing. Tiba giliranku berhadapan dengannya. Dia yang bernama Jung Yong Hwa. Lalu apa lagi, tanpa basa basi dia langsung mengisi kursi kosong disebelahku. Oh tuhan cobaan macam apa lagi kali ini. Wangi aroma tubuhnya menyerang indera penciumanku. Ini membuatku berfantasi liar sejenak.

Laki-laki tinggi itu berjalan mendekat menuju kursi kosong disebelah Choi Yuki. Aku bisa melihat dengan jelas rona merah pipi Yuki. Apa-apaan ini. Seketika kedua laki-laki asing ini datang memporak porandakan suasana makan malam yang tenang. Untung saja kami dipilihkan ruang VIP. Jika tidak tamatlah aku yang sudang canggung. Bagaimana malunya aku jika dilihat banyak orang.

Entah sudah berapa lama mereka berdua. Choi Yuki dan Lee Jong Hyun menjadi sangat akrab. Mungkin jika orang lain yang tak kenal melihatnya, mengira mereka adalah pasangan kekasih. Sedangkan aku disini merasa sangat dingin, kaku, tak berdaya. Hanya sempat mengutarakan satu atau dua kalimat saja.

Aku tahu dia sedang menatapku. Tuhan, aku harus bagaimana ini.

“Kudengar kau juga menyukai berbagai macam kopi Nona Park Shin Hye. Ah tepatnya kau seorang pebisnis muda? ”

“ah, ya betul. Aku memiliki sebuah cafe, yang kebetulan dekat dengan rumah sakit Hyesung. Tempat Momo magang sebagai calon dokter muda”

Obrolan ini mengalir dengan sendirinya. Yang aku rasakan sekarang lebih baik dari sebelumnya. Aku tak merasa canggung lagi. Bahkan tak ada gemetar seperti saat pertama mata kita berdua beradu.
Kupikir mungkin aku memang butuh penyesuaian. Tidak, selama ini aku baik-baik saja terhadap penyesuaian diri terhadap lingkungan ataupun orang baru.

Karena aku memang tak pernah memperdulikan mereka. Lalu, siapa dia berani mengubah pendirian seorang Park Shin Hye. Sudahlah aku tak peduli lagi.
Waktu bergulir begitu cepat. Kulirik arlojiku, ternyata sudah hampir pukul dua belas malam. Tapi restoran ini semakin ramai sepertinya. Ya, aku bisa melihatnya walaupun kami mendapat ruang VIP. Dan kebetulan saja ruangan ini dibuat dengan kaca yang jernih, namun kedap suara. Jadi bagaimanpun kami berteriak didalam tidak akan mengganggu pengunjung lainnya.

“Sepertinya sudah larut malam, kalian gadis-gadis harus sudah dirumah. Bahaya jika kalian mengendarai tanpa di dampingi laki-laki” kekasih Kim Momo membuyarkan obrolan yang ada.

“kau benar, ini sudah tengah malam. Jadi, bolehkah aku menawarkan diri untuk mengantarkan nona Park Shin Hye pulang kerumahnya” tandas Jung Yong Hwa.
Sontak aku langsung kaget. Untuk saja air yang sedang kuminum ini tak membuatku tersedak.

“Oh tentu saja kau tak perlu repot. Aku kemari bersama dengan teman-temanku. Choi Yuki adalah pemegang sabuk hitam karate terbaik di Seol. Jadi kalian tak perlu khawatir jika terjadi sesuatu kepada kami” sahutku cemas.

“sepertinya aku setuju dengan Jung Yong Hwa oppa. Jika aku harus mengantarmu kembali ke apartemenmu rasanya aku tak sanggup. Karena aku sudah sangat mengantuk. Ide yang cukup baik jika kau pulang dengannya. Lagipula Eonni akan dijemput Joongki oppa sebentar lagi. Jika masalah Yuki, rumahnya tak begitu jauh dari apartemenku” sela Kim Momo.

Jangan lagi. Ini akan membuatku sulit. Harus dengan cara apa aku menolaknya. Sepertinya keberuntungan tak berpihak padaku malam ini. Sebaiknya aku menerima saja tawaran laki-laki disebelahku ini.

Hyun Seok sudah terlebih dahulu pulang. Karena kekasihnya sudah menjemput nya sepuluh menit yang lalu. Kamipun sudah berada didepan restoran. Momo dan Yuki berpamitan padaku. Sedangkan Jong Hyun bersaudara masih di dalam. Entah apa yang mereka bicarakan. Padahal kekasihnya sudah lelah dan mengantuk. Mengapa dia dengan santainya membiarkan gadis itu pulang sendiri. Ah, entahlah rasanya aku juga sudah lelah sampai malas untuk memikirkan hal yang rumit. Yong Hwa menggiringku menuju mobilnya. Dia membukakan pintu untukku. Sangat manis, aku tersenyum ramah padanya. Diapun membalas senyumku.

Dalam perjalanan pulang kami lebih banyak diam. Mungkin karena sudah kehabisan tenaga. Untung saja dia menyalakan pemutar musik di dalam mobil. Sehingga suasana tak begitu canggung. Tanpa terasa kami tiba di depan gerbang rumahku. Dia turun terlebih dahulu, yang kemudian membukakan pintu untukku.

“Terima kasih atas tumpangannya. Maaf sudah merepotkanmu yang harus mengantar aku pulang”

“Tidak nona, aku yang menawarkan diri untuk mengantarmu. Lagi pula dengan begitu aku akan tahu dimana kau tinggal” dia tersenyum simpul

“Sudah malam sepertinya kau harus lekas masuk, karena takut jika nanti akan ada gosip yang tidak baik untukmu” tambah Yong Hwa. Kurasa dia laki-laki yang baik. Aku bisa melihatnya dari kata-katanya baru saja.

“baiklah aku akan masuk, hati-hati dijalan. Sampai bertemu kembali” kemudian aku langsung masuk kedalam rumah. Kurasa dia masih berdiri disana. Mungkin dia ingin mematikan aku benar-benar masuk kedalam dengan selamat.

Tak lama aku mendengar suara mobilnya menyala dan mulai menjauh. Kupikir dia sudah pulang sekarang. Tubuhku lemas seakan tak bertenaga. Aku ingin segera merebahkan diri diatas kasurku yang empuk. Setelah seharian ini aku mengeluarkan banyak tenaga.
Sebaiknya aku mandi air hangat saja. Aroma kurang sedap ini membuatku risih. Setidaknya untuk membuat rileks juga pikiranku yang kacau. Sejak kapan aku mulai memikirkan orang itu. Sudahlah aku tak punya cukup tenaga untuk menghiraukan pikiran ini. Aku ingin menyelesaikan ritual terakhirku dan kemudian tidur.

E N D
*#*#*

Sementara saya akan mengakhirinya disini dulu. Ini hari minggu dan aku berusaha untuk menyelesaikan nya. Meskipun lama tak pernah menulis, kuharap kalian puas dengan hasil akhir yang sudah aku coba untuk menorehkannya kedalam tulisan ini. Dan terakhir untuk kalian Choi Yuki Kim Hyun Seok maaf aku pinjam sebentar karena aku rindu. Kata dilan jangan rindu berat biar aku saja.

#Chapter #JungYongHwa #ParkShinHye #ChoiYuki #LeeJongHyun #Kimmomo #HongJongHyun #KimHyunSeok #SongJoongKi #MoziLibrary #Dooliers

6 respons untuk ‘Sound Of Cloud (Part 1)

  1. Wow ..iseng2 buka blog ini eh,ternyta ada yang baru ..aaaa kangeen tulisan d blog iniii ..ayo semngaatt sebarin virus yongshi sebelum janur kuning melenkung..rinduuuuu blog ini deh
    Mias you dah pkoknya

  2. Aigooo… Seru seru seru…

    Apapun yang terjadi di dunia nyata… Aku akan slalu jadi yongshin shipper.. Hihi

    Semangat thor…

Tinggalkan komentar